Dalam hidup dan kehidupan, Terkadang kita dihadapkan pada 2 pilihan, Disaat kita tidak ingin meleburkan diri dalam pilihan-pilihan tersebut namun suratan takdir dan kehidupan berkata lain, Ada 2 tangan kasat mata yang akan mendorongmu untuk meleburkan diri dalam pilihan-pilihan tersebut dan konsekwensinya adalah siapkan diri dan perkaya dengan energi positif agar zona aman dapat kau genggam, Jangan sedih sebab sesungguhnya ada kekuatan nun dibalik layar kehidupan yang mampu melihat dan menganalisa bahwa sesungguhnya apa yang tampak oleh mata bukanlah kebenaran yang hakiki..... (Medio November 2011)
Minggu, 04 Desember 2011
Senin, 17 Oktober 2011
My Brother and Dream
Untuk kesekian kalinya Kami chatting bersama walaupun via facebook, Jarak menjadi jurang Pemisah diantara Kami sejak lebaran Idul Fitri lalu, Sedih kadangkala menggelayut dihati bila mengenangnya nun di belahan bumi sana namun bila membayangkan impian-impian Kami dimasa kecil dulu...
Sejak kecil Impian nya tidak pernah terkungkung dalam tempurung Pulau Kecil Kami, Dia selalu berangan-angan untuk menyibak rahasia negara-negara dibelahan bumi ini. Aku seringkali kagum menyaksikan kefasihannya bercerita mengenai sejarah negara-negara lain, dan Kini Impiannya telah terwujud.
Amerika tepatnya Athens negara bagian Ohio menjadi tempatnya bermukim saat ini, Walaupun Komunikasi yang kami lakukan hanya via Facebook dan Bloggnya namun rasanya cukup untuk selalu menjembatani hati Kami....
Dari Pelatihan... ke..Pelatihan Konselor Menyusui
Pagi mulai menjelang, Tampak Bayangan kemerahan di ufuk Losari Beach.. Aktifitas memasung langkahku untuk menikmati keindahan Pesisir Pantai Makassar Golden Hotel (MGH) Hari ini adalah hari ke-3 Pelatihan Konselor Menyusui yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dengan anggaran NICE Project.
Tahun ini mungkin adalah tahun tersibuk dalam agenda NICE Project, Karena tidak kurang dari puluhan kegiatan peningkatan SDM Petugas Kesehatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinkes Provinsi. Lelah mulai menggayuti hari-hari Kami Sebagai Fasilitator dan Panitia kegiatan namun dibalik itu ada kegembiraan yang tidak terungkapkan acap kali moment seperti ini tiba, Rasa Senang bisa menjalin hubungan persahabatan dengan banyak kalangan walaupun didominasi oleh Petugas Kesehatan Namun minimal saat agenda harus berkunjung ke daerah-daerah banyak teman dan jaringan persahabatan.
Pelatihan Konselor menyusui yang dilaksanakan saat ini adalah merupakan agenda tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. Memang 3 tahun terakhir ini Dinkes dan jajarannya lagi gencar-gencarnya meningkatkan Capaian ASI Ekslusif mulai dari Keberhasilan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Provinsi Pertama yang menelurkan PERDA ASI di Indonesia, Tahun ini disusul dengan Penandatanganan PERGUB ASI kemudian Rekruitment Tenaga Konselor ASI diseluruh penjuru Sulawesi Selatan. Melalui tangan para Konselor ASI ini diharapkan Capaian ASI Ekslusif di Sulawesi Selatan akan meningkat dan Angka Gizi Buruk menurun secara signifikan...... Viva Nutrisi......
Jumat, 14 Oktober 2011
Senangnya Bertemu Prof.Aca....
Beliau adalah Sosok Dosen Paling berkesan yang pernah mewarnai perjalanan akademisku, Walaupun menyandang Nama Besar, Kesederhanaan tetap menjadi ciri khas yang paling menonjol darinya. Banyak pelajaran hidup paling berkesan yang kuperoleh dari sosok beliau. Masih segar dalam ingatan saat-saat berinteraksi di Bangku FKM Maupun S2 UNHAS. Prof Aca tidak hanya menorehkan Ilmu kuliah dibenak kami para mahasiswanya melainkan juga ilmu tentang Profesionalisme, kejujuran dan bagaimana menjalani hidup.
Saat menyusun Tesis adalah saat yang paling intens berinteraksi dengan beliau walaupun sangat berat (Aku pernah mengistilahkannya dengan kalimat berdarah-darah) namun hasil yang aku peroleh sangat memuaskan. Pada kurun waktu itu aku sempat iri dengan salah seorang teman di Dinkes Barru yang tanpa perlu berlelah-lelah kuliah tiba-tiba sudah menggondol gelar M.Kes sedangkan aku harus menempuh jarak 100 km setiap hari rabu hingga senin untuk kuliah belum lagi tugas-tugas yang berjibun banyaknya, Translate dan kuis yang tidak kunjung habisnya dan yang paling berat lagi saat harus menyusun tesis, Kalau teman lain dengan mudahnya mereka menyelesaikan tesis karena memperoleh pembimbing yang tergolong mudah dalam artian gampang ditemui dan cenderung mempermudah mahasiswa sedangkan aku harus berjibaku dengan judul skripsi yang sulit literaturnya ditambah lagi Pembimbing yang tergolong berat untuk kalangan kami Mahasiswa S2 Gizi Unhas yaitu 4 Orang Guru besar termasuk beliau dan seorang lagi pakar statistik. Saat itu beliau masih menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana UNHAS dan sangat sulit untuk ditemui, Kadangkala berangkat jam 5 subuh dari Barru dan mulai menunggu di kantor beliau jam 8 pagi hingga jam 5 Sore beliau baru berkesempatan untuk mengkritisi Tesis Kami. Namun terlepas dari kesulitan-kesulitan yang kuhadapi saat penyusunan tesis ada kepuasan batin yang tertinggal, Banyak pelajaran yang ditorehkan beliau hingga akhirnya berbuah manis saat Beliau merekomendasikan tesisku dan 2 teman lainnya untuk diikutkan dalam Presentasi dikongres Gizi Internasional di Bangkok.
Sungguh banyak kenangan bersama beliau dan kemarin bertemu kembali dengan Prof.Aca dalam suasana yang santai, Senang rasanya melihatnya bisa duduk dengan santai, tertawa tanpa dikungkung oleh kerjaan menumpuk seperti saat menjadi Direktur Pasca Sarjana dulu. Sekarang disamping masih sebagai Guru Besar FKM Unhas Prof.Aca juga menjabat sebagai Konsultan NICE Pusat. Masih terngiang candanya kemarin saat mengomentari salah seorang teman yang stress akibat kerjaan yang menumpuk dan beliau sempat berceloteh.... Hidup itu indah dan jangan dibuat susah... Bravo... Prof..
Kamis, 25 Agustus 2011
Pengalaman Ke klinik kecantikan...
Sengsara membawa nikmat... julukan ini mungkin sangat pas untuk dialamatkan pada pengalaman kali ini, Akibat kelamaan di pesisir pantai tanjung bayam 1 minggu sebelum puasa kemarin kulit wajahku yang memang sudah sensitif dari sononya menjadi gosong alias terbakar awalnya sih kupikir lagi regenerasi kulit, namun makin hari kulit yang terkelupas dan menghitam semakin banyak dan mengeras dan mengundang pertanyaan dari beberapa teman terdekat wah sepertinya kondisi ini sudah mulai masuk kategori emergency terlebih lagi saat ke Bali minggu kemarin wajahku semakin parah dan belang-belang... (Kucing kali yaa..)
Atas pertimbangan beberapa teman di kantor dan berbekal THR Lebaran (Hi..hi..) akhirnya aku memberanikan diri datang ke salah satu klinik kecantikan dengan dokter spesialis kulit terpercaya di Makassar, Klinik ini menjadi salah satu langganan teman- teman di Kantor, Ada juga sih teman yang merekomendasikan klinik lain yang sejenis namun dengan pertimbangan efisiensi biaya dan kepraktisan aku memilih klinik yang satu ini. Dengan diantar Kak Irsa dan eni teman sekantor kami menuju ke Klinik yang bertempat dikawasan elit Kota Makassar.
Saat masuk kedalam terlihat cukup banyak pengunjung yang datang ke salon, Menurut K'Irsa keadaan ini lain dari biasanya mungkin karena sudah di penghujung puasa sehingga banyak pelanggan dari daerah yang ingin mempermak wajah menjelang lebaran. Oleh pegawai salon yang ramah and cantik-cantik kami di daftar dan karena ini kunjungan pertama kali bagiku, aku harus di foto close up untuk kemudian dikirim secara online ke meja dokter spesialis yang akan mendiagnosa permasalahan wajahku. Tidak lama berselang menunggu kamipun dipanggil dan setelah diperiksa menurut dokter wajahku mengalami masalah Flek akibat paparan sinar matahari yang berlebihan dan diberikan resep serta harus di facial. Kembali kami menunggu panggilan, Sembari membaca majalah yang disediakan, kulihat sekeliling cukup banyak wanita-wanita yang concern dengan perawatan kecantikan bahkan beberapa diantaranya masih berseragam sekolah dan ada juga beberapa laki-laki yang entah lagi nungguin istrinya ataukah ikut juga dalam program perawatan wajah.
Berhubung hari sudah semakin sore dan menjelang buka puasa akhirnya K'Irsa pun pamit pulang lebih dahulu, tinggallah aku sendiri menunggu masa pembantaian he..he.., Kulihat pengunjung diruangan tinggal 3 orang, tidak lama berselang aku pun dipanggil naik ke ruangan lantai 2 ternyata diatas terdapat banyak kamar-kamar perawatan, 1 kamar terdapat 3 tempat tidur dan 3 orang perawat. Salah seorang diantaranya menyuruhku mengganti baju dengan sebuah kemben (Penutup dada) kemudian dipersilahkan naik ke tempat tidur mulailah perawat mengoleskan beberapa krim dan menggunakan bermacam-macam alat ada yang menyerupai sikat, mesin yang ujungnya bulet dan berputar dan macam-macam pokoknya sampai disini aku masih merasa nyaman dan tidak berani membuka mata hingga akhirnya saat perawat menginformasikan bahwa yang berikutnya akan sakit karena pelepasan komedo dan benar saja saat dia beraksi duhh sakit banget hingga air mata nggak kerasa keluar, Rasanya wajah menjadi babak belur terutama di area hidung..he..he.. Dan setelah mengoleskan masker penutup, Pembantaian pun berakhir. Dengan memberanikan diri aku melirik ke cermin, Wajah babak belur yang aku bayangkan ternyata tidak ada, yang kelihatan justru kulit wajah menjadi lebih lembut he..he.., Ini namanya sengsara membawa nikmat.
Rabu, 24 Agustus 2011
Euforia THR dan Lebaran.......
Puluhan pegawai berseragam Keki menyemut di pelataran Ruang Keuangan kantorku, Konon katanya THR atau tunjangan hari raya sudah cair, Nampak wajah-wajah gembira penuh senyuman menyambut pembagian THR yang walaupun jumlahnya sedikit namun lumayan untuk menutupi kebutuhan lebaran yang sangat banyak. THR kadangkala pula dimaknai sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap pegawainya walaupun jumlahnya sedikit namun tetap menghadirkan bias-bias kesenangan dihati penerimanya.
Euforia THR dan lebaran bukan hanya nampak di perkantoran pemerintah ataupun swasta namun meluber hingga ke mall-mall. sejak H-7 lebaran mall, Swalayan maupun supermarket di penjuru Kota Makassar dipadati pengunjung bukan hanya warga Makassar saja melainkan juga dari seluruh penjuru Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan maupun Sulawesi Barat. Bukan hanya pemilik pusat-pusat perbelanjaan yang panen raya dihari menjelang lebaran, Melainkan juga para pedagang kecil inilah salah satu berkah di bulan ramadhan....
Senin, 22 Agustus 2011
Sahabat Jepangku Sakiko Takeshita....
Kiko adalah nama panggilannya... Sejak kedatangannya Nun 2 tahun yang lalu, Entah mengapa aku selalu merasa sangat familiar dengannya mungkin karena 2 tahun sebelum kedatangannya juga hadir mengisi kesehariannku sahabat jepang dengan nama yang sama Akiko kato dan juga dipanggil kiko.
Sakiko takeshita dan akiko kato adalah Junior expert Jica yang berprofesi sebagai petugas kesehatan ( sakiko adalah seorang Perawat dan akiko adalah seorang bidan) dan ditempatkan bersama puluhan junior expert lainnya tersebar di beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan mungkin di seluruh Indonesia.
Sosok sakiko selalu menghadirkan bias-bias kerinduan akan negeri sakura yang pernah kudatangi kurang lebih 3 tahun yang lalu. Sakiko laksana dejavu yang akan selalu menghadirkan Jepang dengan segala eksotisme keindahannya mulai dari Kota tokyo yang Futuristik hingga liukan kebun apel dan anggur yang membentang di Saku city atau buliran salju yang mulai mencair di pelataran Japan Rural Health Centre dan atau panorama gunung asama yama yang membingkai Perfectur Nagano.
Sakiko dan akiko adalah 2 pribadi yang sangat menyenangkan dan akan selalu menjadi sahabat terbaikku, Banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik dari mereka kegigihan dan kedisiplinan dalam menapaki hidup adalah hal yang sangat jarang di temukan di belantara negeri ini, Saat aku berkunjung ke negeri sakura sosok akiko terasa begitu nyata, akikolah yang memperkenalkan bagaimana cara menggunakan dan membeli tiket subway (kereta bawah tanah) yang menghubungkan kota-kota dijepang, Memperkenalkan shinjuku pusat perekonomian Jepang dan banyak lagi.
Sosok sakiko sendiri sedikit lebih taft dibanding akiko yang sakit-sakitan dan terpaksa meninggalkan Indonesia sebelum masa kontraknya berakhir, Sakiko adalah sosok wanita penyelam yang selalu ceria dalam menikmati hidup. Saat Pekan Budaya jepang (Matsuri) yang diadakan di Mall Ratu Indah Makassar, Sakiko dengan segala keterbatasannya mau untuk belajar bagaimana menguasai audiens makassar saat menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bahasa Indonesia, Pokoknya Sakiko dan akiko adalah sosok-sosok yang luar biasa yang saat Tsunami melanda Jepang dan memporakporandakan negaranya tetap memegang janji untuk komitmen pada klausul kontrak untuk mengabdi di Indonesia selama 2 tahun, Satu lagi pelajaran yang dapat kita petik dari mereka.... Ganbatte, Dou itashimashite..
Minggu, 21 Agustus 2011
Walau Bali.... Karena RKAKL semua menjadi biasa saja...
Sudah lazim dalam setiap pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan ataupun Departemen lain di tingkat Pusat, Selain menambah wawasan keilmuan juga dimanfaatkan oleh peserta sebagai ajang rehat sejenak dari rutinitas kantor yang kadangkala mulai terasa menjemukan, Demikian pula dengan keberangkatan Kami kemarin ke Bali guna mengikuti Rakor Penyusunan RKAKL.
Dalam Pelatihan kali ini kami ber-6 delegasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel di inapkan di Ina Grand Hotel yang terletak di Pesisir pantai Sanur. Menariknya peserta tidak diinapkan dalam bangunan hotel mewah yang berlantai 12, Namun dibagi dalam cottage-cottage yang jumlahnya ratusan dan tersebar di kawasan 50 Hektar areal Hotel Ina Grand sendiri.
Sebenarnya Bali sendiri bukanlah tempat yang asing bagiku, Karena tahun 2006 yang lalu aku pernah mengikuti Pelatihan di salah satu Hotel dekat Pantai Kuta kebetulan saat itu aku masih bertugas di Dinkes Kabupaten.
By The way dalam 2 kali ke datanganku di Bali, semuanya tidak meninggalkan kesan yang mendalam, berbeda dengan pelatihan yg diselenggarakan di Kota2 lainnya di Indonesia, Hal ini disebabkan karena Pelatihan yang kuikuti di Bali semuanya mengandung muatan yang berat sehingga jangankan untuk menikmati panorama Pulau Dewata, rileks sejenak saja hampir tidak ada waktu.
Hal ini seperti dejavu dengan pelatihan sebelumnya.
Pada Rakor kemarin setiap delegasi dari Dinas Kesehatan Provinsi diharuskan untuk menyusun Perencanaan Program 2012 secara Maraton dan kemudian dilanjutkan dengan Dess pada subdit masing-masing Dalam lingkup kementerian Kesehatan, Walhasil waktu untuk menikmati panorama pulau dewata yang eksotik benar2 nihil, dan akhirnya setelah tenggelam dalam penyusunan RKAKL 2 hari 2 malam kami pun balik ke Makassar dan dalam perjalanan ke Bandara sempat singgah di Pusat Belanja Oleh2 Joger, Kampung Bali dan Khrisna.... wk..wk...
Setahun sudah berlalu.....
Pindah ke Dinas Kesehatan Provinsi adalah peningkatan karir ataukah karir yang stagnan aku juga masih bingung untuk membahasakannya, Tapi itulah yang terjadi, Setahun yang lalu tepatnya maret 2010, Aku berada diantara 2 pilihan disatu sisi tetap di Dinas Kesehatan Kabupaten dengan konsekwensi berhadapan dengan pahitnya kenyataan otonomi daerah ataukah pindah ke makassar dengan konsekwensi berhadapan dengan situasi kerja yang baru, teman baru dan segalanya serba baru dan asing....
Dari pilihan2 itu semuanya juga menjanjikan kenyamanan, Tetap di Dinas Kesehatan Kabupaten walaupun menjadi korban otonomi sesaat namun bila tetap Tegar dan taft sebenarnya sangat menyenangkan karena setelah 13 tahun berkarir aku ternyata sudah masuk kategori senior disana cieh....he..he, dan ritme kerja juga sangat menyenangkan dan ringan karena otoritas senior tentunya... wk..wk
By the way di satu sisi pindah ke Dinas kesehatan Provinsi sebenarnya adalah impian lama yang terpendam dari dulu sejak kuliah di Pendidikan Ahli Madya Gizi Depkes Makassar, aku sudah bermimpi pengen menjadi bagian civitas Dinkes Provinsi bukan hanya karena otoritas prov yang lebih tinggi dari kabupaten tetapi melainkan agar bisa memiliki banyak jaringan dan konektivitas yang luas....
Dan Pada akhirnya pilihan harus dijatuhkan dan konsekwensi harus dijalani..
Bulan Juni kemarin tepat setahun kepindahanku di Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel....
Lama Tak Jumpa
22 Agustus... Entah apa yang mendorongku untuk kembali mengunjungi blog ini setelah sekian lama vakum, Mungkin terinspirasi dari beberapa blog yang sempat kubaca saat mulai browsing tadi, Entah kenapa sejak menginjak dunia kerja hobi menulis yang dulu sangat kugemari hilang tanpa jejak...
Padahal menurut yus adikku, aku sebenarnya punya bakat besar untuk menulis bahkan di masa kanak-kanak kami dia banyak terinspirasi dengan tulisan-tulisanku, Walaupun saat itu perangkat IT belum secanggih saat ini tapi dengan bermodal 3 bulu diary usang aku rutin merajut cerita-cerita yang menyertai perjalanan kisah masa kanak-kanak hingga menjelang dewasa.. sayang sekali buku itu hilang entah kemana... tapi jauh dilubuk hati yang terdalam sebenarnya asa itu masih ada, Keinginan untuk menulis masih sangat intens dalam lubuk hati yang paling dalam, Semoga aku bisa mewujudkannya....
Padahal menurut yus adikku, aku sebenarnya punya bakat besar untuk menulis bahkan di masa kanak-kanak kami dia banyak terinspirasi dengan tulisan-tulisanku, Walaupun saat itu perangkat IT belum secanggih saat ini tapi dengan bermodal 3 bulu diary usang aku rutin merajut cerita-cerita yang menyertai perjalanan kisah masa kanak-kanak hingga menjelang dewasa.. sayang sekali buku itu hilang entah kemana... tapi jauh dilubuk hati yang terdalam sebenarnya asa itu masih ada, Keinginan untuk menulis masih sangat intens dalam lubuk hati yang paling dalam, Semoga aku bisa mewujudkannya....
Langganan:
Postingan (Atom)